scene 1
23.20 . kamar tidurnya.
melipat kaki. mengetik di keyboardnya. bayangan ringan berkelebat di bawah meja-nya. o oh jangan, jangan seperti yang kukira pikirnya panik. melongok ke bawah. GYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA! meloncat dari kursi. buka pintu kamar. ambil sapu lidi. hamburkan kertas ke segala penjuru kamar demi kejar si busuk itu. teman kos melongok, sini-sini aku bantu usir. si busuk musnah di bawah gencetan sapu lidi teman kos. hosh hosh.
scene 2
23.33 . ruang tamu.
berdiri di sisi dispenser mengobrol dengan teman kos. minum seteguk. dua teguk. GLEKK!! TIKUUSSS! kali ini si teman kos yang meloncat histeris. si tikus berkelebat masuk ke kamar penjaga kos. obrolan berlanjut. sambil bergidik kami bersyukur kami akan segera keluar dari rumah itu. si tikus berlari keluar kamar ke arah pintu depan. KYA!
scene 3
23.45 . kamar mandi.
mandi hampir tuntas. ah setelah ini jemur cucian……. ada yang menggelitik tumit kanan-nya. AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAkkkkkkkkKKKKKHHHH ! spontan melompat, semua berhamburan, gayung air sendal termasuk jantungnya. siram si kecoa sampe terbalik. situasi aman sementara. sampai si busuk itu berhasil siuman.
scene 4
23.55 . wastafel.
dia berdiri menjauhi kolong-kolong, kawatir si busuk kembali meneror. GYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!! coba tebak….. ya!… bukan! bukan si kecoak busuk, tapi si tikus berlari masuk kolong wastafel melewati kaki kirinya. iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiih rasa tapak-tapak kecil melintas di atas kakinya masih membekas bikin merinding bahkan lama setelah dia cuci kakinya bersih-bersih.