this is the story of three little friends who ran away from reality
and made their own precious adventure to another world.
our first taste of kuala lumpur: nasi Kendar Pelita!
(well…actually the very first taste was the sour face of our guesthouse keeper. can’t blame him though. we checked in at 3.40 am!)
pendek kata, nasi kendar mirip nasi padang, enak, tapi terlalu berasa.
di hari pertama itu, setelah tidur kurang lebih 4 jam, kita berkeliling kompleks KLCC sembari nunggu giliran manjat ke skybridge petronas.
dengan gagah berani kami tempuh semua rute pake kaki, yey!
alhasil, selain kulit item dan beribu foto konyol, dapet bonus kaki pegel setengah mati. sebelum lanjut ke scene berikutnya di hari itu, let me share this:
[all subjective] facts about kl
1/ none of the people are friendly
2/ KLers berjalan jauh lebih cepet daripada penduduk jakarta,
3/ yang ga aneh kalo ngliat fakta ketiga ini: pedestrian mereka jauh lebih ok dari jakarta punya!
4/ pusat kotanya lebih katrok daripada di jakarta
5/ banyak burung gagak
6/ KLCC, KLIA, LCCT…maniak singkatan.
balik lagi ke jelajah KL hari pertama, dengan optimisme melebihi dosis kita lanjut berkeliling. klcc – tamannya, mall-nya, sky-bridge-nya, turun ke chinatown – central market, petaling street sampe akhirnya tiba: hawker time!
dinnah!
ngemper di chinatown di bawah lampion-lampion dan kerlap kerlip merah, hampir serasa di kuta karena banyaknya bule yang nongkrong di situ.
sekali lagi kita bertiga terheran-heran apa menariknya kl ini dibanding indo. kenapa indo ga bisa jual dirinya kyk gini.
pulangnya kita masih nekad pulang jalan kaki ke hotel sambil ngiler liat pusat refrexologi sepanjang jalan, tanpa sadar kalo sepanjang jalan itu adalah daerah rawan! (a friend told us later)
as for number eight our guesthouse – apart from the super sour clerk – was very nice. nice room, nice furniture, clean bathroom.
subuhnya, kita naik taksi ke KL sentral, lalu lanjut train ke KLIA: the best airport in the world they claimed.
teksi yang kita order datang tepat pukul 5 subuh, sedangkan jam 5 lebih 5 kami baru turun menyeret kopor2 kami.
alhasil kena semprotlah kami2 ini. a s t a g a ! cm telat 5 menit. mungkin itulah yang membedakan KL dan jakarta.
punctuality!
[another story about teksi]
dawn of second day
Ga bisa buka mataaaaa! terlalu pede di hari pertama sih!
untuk mengusir kantuk dan menunggu boarding time, kami foto-foto sepuasnya di KLIA. indeed a very cool airport.
kami terbang tanpa halangan dan mendarat mulus di changi.
dari changi ke Lucky Plaza juga lancar, huru hara dimulai pas kita sudah sampe di unit kita. kamar belum siap bahkan ada gosip kita sudah cancel kamar kita.
a s t a g a ! badan sudah ga kuat pengen ketemu kasur malah di sodorin beginian. untungnya kita masih dapet kamar.
sambil nunggu dibersihkan, kita recharge di takashimaya foodcourt sambil cuci mata, trus balik ke pelukan ranjang pertiwi.
buka mata… disambut hujan rintik-rintik dan sms dari anthony ngasih tau dia sudah di Lucky Plaza. w o a !
setelah ngobrol sebentar, kami berpisah jalan. si anthony kebaktian sementara kita bertiga ngelahap wisma atria & wheelock, berakhir di borders.
di foodcourt atria, we found the best food during our stay: original Kayak toast di Toast Box! (mungkin krn kita laper aje kali ye….tp pokoknya gua demen deh).
anthony join lagi dan kita dinner di shokudo heeren, di mana yuasti, sepupu si hendro yang ga kalah gilanya ma ndro nyusul dan bagi-bagi cerita berbonus MRT cards.
thus ended our first rainy day in singapore
[…] 31, 2009 in daily melanjutkan kisah petualangan tiga anak nakal yang kabur dari tanggung jawab, inilah ceritanya di hari ketiga hingga ke […]